Himpunan Penyusun Indeks Indonesia (HPII)/ Indonesian Society of Indexers (INSINDEX) masih merupakan organisasi rintisan yang didirikan pada bulan April 2017 dengan tujuan memberikan wadah bagi para editor dan penyusun indeks Indonesia. Masalahnya, profesi editor dan penyusun indeks belum merupakan profesi yang independen di Indonesia dan kebanyakannya adalah para "pekerja" di sebuah badan penerbit buku yang menerima gaji bulanan. Bahkan, tidak semua penerbit memiliki karyawan yang bekerja dan berfungsi sebagai editor atau pun penyusun indeks buku sehingga akan menyerahkan urusan tersebut kepada penulis bukunya. Dan, penulis buku terpaksa harus memperjuangkan karyanya sendiri dengan sekaligus merangkap fungsi pekerjaan sebagai editor dan penyusun indeks. Di sini ada konflik kepentingan terhadap sebuah karya yaitu antara kepentingan penulis (diwakili oleh penulis itu sendiri) dan kepentingan pembaca (diwakili editor dan penyusun indeks).
Hal ini berbeda dengan keadaan di luar negeri di mana para editor dan penyusun indeks kebanyakannya justru merupakan profesi yang independen yang memiliki badan usaha editing sendiri dan bisa bekerja secara kontrak dengan beberapa penerbit sekaligus dan bukan hanya menerima gaji dari sebuah penerbit. Mudah-mudahan dengan adanya rintisan ini, para editor dan penyusun indeks di Indonesia mulai berfikir untuk mendirikan badan usahanya sendiri yang independen serta akan lebih berkembang maju seperti rekan-rekan di luar negeri. Society of Indexers pertama kali didirikan di Inggris (1957). Kemudian disusul oleh Amerika Serikat (1968), Australia dan Selandia Baru (1976), Kanada (1977), Cina (1991), Afrika Selatan (1994).
Hal ini berbeda dengan keadaan di luar negeri di mana para editor dan penyusun indeks kebanyakannya justru merupakan profesi yang independen yang memiliki badan usaha editing sendiri dan bisa bekerja secara kontrak dengan beberapa penerbit sekaligus dan bukan hanya menerima gaji dari sebuah penerbit. Mudah-mudahan dengan adanya rintisan ini, para editor dan penyusun indeks di Indonesia mulai berfikir untuk mendirikan badan usahanya sendiri yang independen serta akan lebih berkembang maju seperti rekan-rekan di luar negeri. Society of Indexers pertama kali didirikan di Inggris (1957). Kemudian disusul oleh Amerika Serikat (1968), Australia dan Selandia Baru (1976), Kanada (1977), Cina (1991), Afrika Selatan (1994).
Para penyusun indeks (buku, majalah, e-book, jurnal ilmiah) di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat, Canada, Australia, New Zealand, Cina dan Afrika Selatan. Keberadaan organisasi rintisan ini diharapkan akan bisa memberikan kontribusi positif demi profesionalitas para penyusun indeks di Indonesia.
Bagi para penyusun indeks yang berminat bergabung dengan Himpunan Penyusun Indeks Indonesia (HPII)/ Indonesian Society of Indexers (INSINDEX) silahkan menghubungi indonesianindexers@gmail.com
Bagi para penyusun indeks yang berminat bergabung dengan Himpunan Penyusun Indeks Indonesia (HPII)/ Indonesian Society of Indexers (INSINDEX) silahkan menghubungi indonesianindexers@gmail.com
Himpunan Penyusun Indeks Indonesia (HPII)/ Indonesian Society of Indexers (INSINDEX) memiliki etika dan standar kerja profesional dan menghormati Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Sebagaimana di negara-negara lain, standar etika profesional seorang editor dan juga penyusun indeks mengharuskannya menjaga kerahasiaan buku yang disusun indeksnya dan tidak boleh menyebarluaskannya di luar jalur yang telah disepakati antara penulis buku dengan penerbitnya.
Anda bisa mengunjungi blog di Himpunan Penyusun Indeks Indonesia (HPII)/ Indonesian Society of Indexers (INSINDEX) indonesiansocietyofindexers.blogspot.com