1. Hubungi OVO/WA 089636556149
2. Kirim file DOC, DOCX, PDF* melalui e-mail hermanwang747@gmail.com
3. Anda akan menerima taksiran biaya pengerjaan dan lama pengerjaannya.
2. Kirim file DOC, DOCX, PDF* melalui e-mail hermanwang747@gmail.com
3. Anda akan menerima taksiran biaya pengerjaan dan lama pengerjaannya.
4. Jika Anda setuju, silahkan transfer biaya
(nomer rekening diberikan saat menghubungi)
5. Kirim foto bukti
transfer via OVO/WA 089636556149
6. Setelah dicek, bisa segera dimulai
* Lebih disukai bentuk DOC. Jika PDF hasil scan maka ada biaya tambahan ketik ulang sebesar Rp. 5.000 per halaman.
INDEKS BUKU BERBAHASA INGGRIS
1. Biaya 2 x lipat biaya indeks bahasa Indonesia
INDEKS BUKU BERBAHASA ARAB
1. Biaya 3 x lipat biaya indeks bahasa Indonesia
INDEKS BUKU BERBAHASA CINA MANDARIN
1. Biaya 3 x lipat biaya indeks bahasa Indonesia
 |
2. Jika Anda memerlukan indeks yang spesifik -- bukan umum -- silahkan berkonsultasi dengan kami.
MEMBUAT INDEKS BUKU
Pada awalnya, tidak ada aturan baku dalam menyusun indeks buku. Sejak 1996, melalui standardisasi internasional ISO 999, menyusun indeks buku sudah memiliki aturan yang baku. Seorang penyusun indeks buku harus mengikuti aturan-aturan baku tersebut agar indeks buku yang dibuat sesuai standar internasional. Membuat indeks untuk sebuah buku bukan merupakan hal yang sederhana. Kami menggunakan 4 cara yang berbeda -- tergantung dari format file yang dikirimkan kepada kami -- dan setiap cara mengharuskan kami melompat dari satu software ke software lain. Ada sekitar 7 hingga 8 software yang berbeda yang kami gunakan. Kadang file asli dari pelanggan harus diubah terlebih dahulu menjadi file dengan format yang berbeda. Setelah menghasilkan daftar kata yang alfabetis pun ada proses membuang kata-kata yang tidak penting. Hingga proses yang terakhir berupa pemberian nomor halaman di mana kata-kata yang di daftar tersebut muncul. Prosesnya merupakan proses hybrida antara metode tradisional dan penggunaan komputer. Tidak mungkin membuat indeks dengan semata-mata mengandalkan teknologi. Dan akhirnya menjadi sebuah indeks sesuai yang dikehendaki oleh pelanggan. It's not that simple!
Wellisch (1993) menyatakan indeks yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Sebuah indeks buku dibangun oleh beberapa bagian, diantaranya yaitu indeks nama, indeks topik, perincian indeks topik, dan juga nomor halaman dimana nama atau rincian topik tersebut berada. Itu semua merupakan bagian-bagian yang membangun indeks buku. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dibawah ini.
Pada awalnya, tidak ada aturan baku dalam menyusun indeks buku. Sejak 1996, melalui standardisasi internasional ISO 999, menyusun indeks buku sudah memiliki aturan yang baku. Seorang penyusun indeks buku harus mengikuti aturan-aturan baku tersebut agar indeks buku yang dibuat sesuai standar internasional. Membuat indeks untuk sebuah buku bukan merupakan hal yang sederhana. Kami menggunakan 4 cara yang berbeda -- tergantung dari format file yang dikirimkan kepada kami -- dan setiap cara mengharuskan kami melompat dari satu software ke software lain. Ada sekitar 7 hingga 8 software yang berbeda yang kami gunakan. Kadang file asli dari pelanggan harus diubah terlebih dahulu menjadi file dengan format yang berbeda. Setelah menghasilkan daftar kata yang alfabetis pun ada proses membuang kata-kata yang tidak penting. Hingga proses yang terakhir berupa pemberian nomor halaman di mana kata-kata yang di daftar tersebut muncul. Prosesnya merupakan proses hybrida antara metode tradisional dan penggunaan komputer. Tidak mungkin membuat indeks dengan semata-mata mengandalkan teknologi. Dan akhirnya menjadi sebuah indeks sesuai yang dikehendaki oleh pelanggan. It's not that simple!
Indeks buku merupakan salah satu bagian penting yang harus
ada dalam sebuah buku.
Pada sebuah indeks buku terdapat banyak sekali istilah-istilah
yang ada dalam buku tersebut yang telah disusun secara alfabetis dari semua
istilah tersebut. Jadi ketika kita hendak mencari sebuah istilah yang terdapat
dalam sebuah buku, kita bisa membuka bagian indeks buku dari buku tersebut.
Indeks buku ini biasanya berada di halaman paling belakang
dari sebuah buku sesudah halaman daftar pustaka. Meskipun indeks buku ini
mempunyai manfaat yang bisa kita gunakan untuk mempermudah mencari sebuah
istilah dalam sebuah buku, tapi jarang sekali orang yang membuka halaman indeks
buku ini.
Lazimnya pada buku terbitan luar negeri terutama dari negara maju, setiap buku selalu dilengkapi dengan indeks buku (selanjutnya disebut indeks) yang bertujuan memudahkan pencarian butir spesifik informasi. Misalnya seorang pembaca ingin menemukan kata Shogun Ieyatsu dalam sebuah buku, dia akan mencari istilah pada indeks, kemudian indeks akan menunjukkan lokasi istilah tersebut dalam buku yang bersangkutan. Indeks pada dasarnya menyusun ulang materi yang ada dalam sebuah buku, mengumpulkan menjadi satu berbagai acuan berkaitan dengan sebuah topik. Misalnya topik Jakarta akan dibagi lagi menjadi subtopik, setiap subtopik disertai lokasi dalam buku.
Indeks terbaik adalah indeks yang dibuat secara manusiawi yang memiliki kemampuan kognitif untuk memahami arti kata-kata dan menempatkan sebagai entri-entri yang tepat dalam indeks. Komputer memang dapat membantu pembuatan indeks dengan menempatkan entri-entri yang dipilih secara alfabetis. Cara hybrida -- campuran manusia dan komputer -- adalah cara yang paling lazim digunakan saat ini. Yang perlu Anda ketahui adalah bahwa tidak mungkin membuat indeks secara otomatis dengan perangkat lunak tertentu tanpa campur tangan manusia.
Syarat indeks yang berkualitas
Wellisch (1993) menyatakan indeks yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :
(a) Akurat artinya istilah yang digunakan benar-benar mencerminkan konsep yang dimuat dalam buku. Misalnya buku tentang kuda akan banyak memuat entri kuda daripada entri binatang berkaki gazal.
(b) Komprehensif artinya mencakup seluruh konsep yang ada dalam sebuah buku. Keluasan indeks dapat dibatasi asalkan saja hal pembatasan tersebut dijelaskan terlebih dahuku, misalnya pada kata pengantar atau pedoman penggunaan indeks.
(c) Istilah yang digunakan harus konsisten, tidak berubah-ubah walaupun maknanya sama. Maka pengindeks (indexer) harus memutuskan istilah mana yang akan digunakan, istilah mana yang akan merujuk ke istilah yang digunakan. Contoh kata nyanyian, lagu, dendang. Ketiga kata tersebut sinonim maka harus dipilih satu kata secara konsisten, walaupun dalam buku yang diindeks, mungkin saja si penulis menggunakan ketiga kata. Sehubungan dengan konsistensi ini, maka ada baiknya pengindeks menggunakan tesaurus
(d) Penggunaan penunjukan "lihat" dan "lihat juga". Penunjukan "lihat" digunakan dari satu istilah yang tidak digunakan ke istilah yang digunakan. Sebagai contoh, menyangkut sinonim kata sapi, lembu, jawi, maka bila pengindeks memutuskan menggunakan kata "sapi", dia membuat penunjukan Jawi lihat Sapi dan Lembu lihat Sapi. Dalam praktik, seringkali ada pertimbangan daripada membuat penunjukan "lihat", lebih ekonomis bila masing-masing istilah dimunculkan dalam indeks dengan merujuk ke halaman yang sama.
Contoh :
Jawi 112
………
………
Lembu 112
…………
………..
Sapi 112
Penunjukan "lihat juga" dibuat dari satu istilah yang lebih luas ke istilah yang lebih sempit dan dari istilah yang setara. Contoh untuk subjek yang luas, misalnya Unggas lihat juga Ayam, Itik, Angsa. Contoh subjek yang setara misalnya Ayam lihat juga Bebek, Angsa, Itik Manila.
Dalam praktik penunjukan lihat juga untuk subjek yang setara tidak selalu dilakukan karena pertimbangan ekonomis agar indeks tidak terlalu tebal serta anggapan bahwa pemakai cukup tahu.
Pengertian Indeks Buku
Indeks adalah kata atau istilah penting yang tersusun
berdasarkan abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau
istilah ditemukan. Indeks sangat berguna untuk mempermudah mencari keterangan
di dalam buku karena dengan segera akan ditemukan informasi yang kita cari. Pada
umumnya, indeks buku diletakkan pada halaman akhir buku.
Bagian-Bagian Indek Buku
Sebuah indeks buku dibangun oleh beberapa bagian, diantaranya yaitu indeks nama, indeks topik, perincian indeks topik, dan juga nomor halaman dimana nama atau rincian topik tersebut berada. Itu semua merupakan bagian-bagian yang membangun indeks buku. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dibawah ini.
1. Indeks nama (pengarang), merupakan susunan atau kumpulan
nama-nama orang dalam sebuah indeks.
2. Indeks topik (subjek/istilah), merupakan kumpulan subjek
atau istilah yang disusun berdasarkan abjad yang istilah tersebut berada dalam
buku atau bersangkutan dengan isi buku tersebut. Dalam sebuah buku geografi, indeks
topik yang ada biasanya adalah istilah-istilah yang ada kaitannya dengan ilmu
geografi.
3. Perincian indeks topik, merupakan istilah-istilah atau
subjek yang ada kaitannya dengan subjek yang ada dalam sebuah indeks topik.
4. Nomor halaman, merupakan bagian indeks buku yang bertuliskan
nomor-nomor halaman dimana sebuah sebuah istilah itu berada.
Bagian-bagian indeks buku
A
Akustia, Klara, 214
Aku sertaan, 78
Aku tak sertaan, 78
Ali, Muhammad, 43, 44
Alisjahbana, Sutan
Takdir, 24, 41, 50, 53, 65, 76, 82
B
Bachri, Sutarji
Colzoum, 31, 41, 54, 77, 87
Bachtiar, Toto
Sudarto 22, 43, 44, 95, 99
Badudu, J.S., 40
Balada, 45-46, 48, 62-64
DAFTAR KABUPATEN & KOTA INDONESIA 1 Nanggroe Aceh Darusalam 1 Kab. Aceh Barat 1 Kota Banda Aceh 2 Kab. Aceh Barat Daya 2 Kota Subulussalam 3 Kab. Aceh Besar 3 Kota Langsa 4 Kab. Aceh Jaya 4 Kota Lhokseumawe 5 Kab. Aceh Selatan 5 Kota Saban 6 Kab. Aceh Singkil 7 Kab Aceh Tamiang 8 Kab. Aceh Tengah 9 Kab. Aceh Tenggara 10 Kab. Aceh Timur 11 Kab. Aceh Utara 12 Kab. Bener Meriah 13 Kab. Bireun 14 Kab. Gayo Lues 15 Kab. Nagan Raya 16 Kab. Pidie 17 Kab. Pidie Jaya 18 Kab. Simeulue 2 Sumatera Utara 1 Kab. Asahan 1 Kota Medan 2 Kab. Batubara 2 Kota Binjai 3 Kab. Dairi 3 Kota Padang Sidempuan 4 Kab. Deliserdang 4 Kota Pematan Siantar 5 Kab. Humban Hasundutan 5 Kota Sibolga 6 Kab. Karo 6 Kota Tanjung Balai 7 Kab. Labuhanbatu 7 Kota TebingTinggi 8 Kab. Langkat 8 Kota Gunung Sitoli 9 Kab. Mandating Natal 10 Kab. Nias 11 Kab. Nias Selatan 12 Kab. PakakBharat 13 Kab. Samosir 14 Kab. Serdan Bedagai 15 Kab. Simalungun 16 Kab. Tapanuli Selatan 17 Kab. Tapanuli Tengah 18 Kab. Tapanuli Utara 19 Kab. Toba Samosir 20 Kab. Padang Lawas Utara 21 Kab. Padan Lawas 22 Kab. Labuhanbatu Utara 23 Kab. Labuhanbatu Selatan 24 Kab. Nias Barat 25 Kab. Nias Utara 3 Sumatera Barat 1 Kab. Agam 1 Kota Padang 2 Kab. Dharmasraya 2 Kota BukitTinggi 3 Kab. Limapuluhkota 3 Kota Pandang Panjang 4 Kab. Kep. Mentawai 4 Kota Pariaman 5 Kab. Padang Pariaman 5 Kota Payakumbuh 6 Kab. Pasaman 6 Kota Sawahlunto 7 Kab. Pasaman Barat 7 Kota Solok 8 Kab. Pesisir Selatan 9 Kab. Sawahlunto Sijunjung 10 Kab. Solok 11 Kab. Solok Selatan 12 Kab. Tanah Datar 4 Riau 1 Kab. Bengkalis 1 Kota Pekanbaru 2 Kab. Indragiri Hilir 2 Kota Dumai 3 Kab. Indragiri Hulu 4 Kab. Kampar 5 Kab. Kuantan Singingi 6 Kab. Pelalawan 7 Kab. Rokan Hulu 8 Kab. Rokan Hilir 9 Kab. Siak 10 Kab. Kep. Meranti 5 Jambi 1 Kab. Batanghari 1 Kota Jambi 2 Kab. Bungo 2 Kota Sungai Penuh 3 Kab. Kerinci 4 Kab. Merangin 5 Kab. Muaro Jambi 6 Kab. Sarolangun 7 Kab. Tanjung Jabung Barat 8 Kab. Tanjung Jabung Timur 9 Kab. Tebo 6 Sumatera Selatan 1 Kab. Banyuasin 1 Kota Palembang 2 Kab. Lahat 2 Kota Lubuk Linggau 3 Kab. Empat Lawang 3 Kota Pagar Alam 4 Kab. Muara Enim 4 Kota Prabumulih 5 Kab. Musi Banyuasin 6 Kab. Musi Rawas 7 Kab. Ogan Ilir 8 Kab. Ogan Komering Ilir 9 Kab. Ogan Komering Ulu 10 Kab. OKU Selatan 11 Kab. OKU Timur 12 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 7 Bengkulu 1 Kab. Bengkulu Selatan 1 Kota Bengkulu 2 Kab. Bengkulu Utara 3 Kab. Kaur 4 Kab. Kepahiang 5 Kab. Lebong 6 Kab. Muko-Muko 7 Kab. Rejang Lebong 8 Kab. Seluma 9 Kab. Bengkulu Tengah 8 Lampung 1 Kab. Lampung Barat 1 Kota Bandarlampung 2 Kab. Lampung Selatan 2 Kota Metro 3 Kab. Lampung Tengah 4 Kab. Lampung Timur 5 Kab. Lampung Utara 6 Kab. Tanggamus 7 Kab. Tulang Bawang 8 Kab. Way Kanan 9 Kab. Pesawaran 10 Kab. Pringsewu 11 Kab. Mesuji 12 Kab. Tulang Bawang Barat 13 Kab. Pesisir Barat 9 Kepulauan Bangka Belitung 1 Kab. Bangka 1 Kota Pangkalpinang 2 Kab. Bangka Barat 3 Kab. Bangka Selatan 4 Kab. Bangka Tengah 5 Kab. Belitung 6 Kab. Belitung Timur 10 Kepulauan Riau 1 Kab. Karimun 1 Kota Tanjungpinang 2 Kab. Bintan (Kep. Riau) 2 Kota Batam 3 Kab. Lingga 4 Kab. Natuna 5 Kab. Kep. Anambas 11 DKI Jakarta 1 Kab. Kepulauan Seribu 1 Jakarta Barat 2 Jakarta Pusat 3 Jakarta Selatan 4 Jakarta Timur 5 Jakarta Utara 12 Jawa Barat 1 Kab. Bandung 1 Kota Bandung 2 Kab. Bandung Barat 2 Kota Banjar 3 Kab. Bekasi 3 Kota Bekasi 4 Kab. Bogor 4 Kota Bogor 5 Kab. Ciamis 5 Kota Cimahi 6 Kab. Cianjur 6 Kota Cirebon 7 Kab. Cirebon 7 Kota Depok 8 Kab. Garut 8 Kota Sukabumi 9 Kab. Indramayu 9 Kota Tasikmalaya 10 Kab. Karawang 11 Kab. Kuningan 12 Kab. Majalengka 13 Kab. Purwakarta 14 Kab. Subang 15 Kab. Sukabumi 16 Kab. Sumedang 17 Kab. Tasikmalaya 18 Kab. Pangandaran 13 Jawa Tengah 1 Kab. Banjarnegara 1 Kota Semarang 2 Kab. Banyumas 2 Kota Magelang 3 Kab. Batang 3 Kota Pekalongan 4 Kab. Blora 4 Kota Salatiga 5 Kab. Boyolali 5 Kota Surakarta 6 Kab. Brebes 6 Kota Tegal 7 Kab. Cilacap 8 Kab. Demak 9 Kab. Grobogan 10 Kab. Jepara 11 Kab. Karanganyar 12 Kab. Kebumen 13 Kab. Kendal 14 Kab. Klaten 15 Kab. Kudus 16 Kab. Magelang 17 Kab. Pati 18 Kab. Pekalongan 19 Kab. Pemalang 20 Kab. Purbalingga 21 Kab. Purworejo 22 Kab. Rembang 23 Kab. Semarang 24 Kab. Sragen 25 Kab. Sukoharjo 26 Kab. Tegal 27 Kab. Temanggung 28 Kab. Wonogiri 29 Kab. Wonosobo 14 Banten 1 Kab. Lebak 1 Kota Cilegon 2 Kab. Pandeglang 2 Kota Serang 3 Kab. Serang 3 Kota Tangerang 4 Kab. Tangerang 4 Kota Tangerang Selatan 15 Jawa Timur 1 Kab. Bangkalan 1 Kota Surabaya 2 Kab. Banyuwangi 2 Kota Batu 3 Kab. Blitar 3 Kota Blitar 4 Kab. Bojonegoro 4 Kota Kediri 5 Kab. Bondowoso 5 Kota Madiun 6 Kab. Gresik 6 Kota Malang 7 Kab. Jember 7 Kota Mojokerto 8 Kab. Jombang 8 Kota Pasuruan 9 Kab. Kediri 9 Kota Probolinggo 10 Kab. Lamongan 11 Kab. Lumajang 12 Kab. Madiun 13 Kab. Magetan 14 Kab. Malang 15 Kab. Mojokerto 16 Kab. Nganjuk 17 Kab. Ngawi 18 Kab. Pacitan 19 Kab. Pamekasan 20 Kab. Pasuruan 21 Kab. Ponorogo 22 Kab. Probolinggo 23 Kab. Sampang 24 Kab. Sidoarjo 25 Kab. Situbondo 26 Kab. Sumenep 27 Kab. Trenggalek 28 Kab. Tulungagung 29 Kab. Tuban 16 Dl Yogyakarta 1 Kab. Bantul 1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Gunung Kidul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Sleman 17 Bali 1 Kab. Badung 1 Kota Denpasar 2 Kab. Bangli 3 Kab. Buleleng 4 Kab. Gianyar 5 Kab. Jembrana 6 Kab. Karang Asem 7 Kab. Klungkung 8 Kab. Tabanan 18 Nusa Tenggara Barat 1 Kab. Bima 1 Kota Mataram 2 Kab. Dompu 2 Kota Bima 3 Kab. Lombok Barat 4 Kab. Lombok Tengah 5 Kab. Lombok Timur 6 Kab. Sumbawa 7 Kab. Sumbawa Barat 8 Kab. Lombok Utara 19 Nusa Tenggara Timur 1 Kab. Alor 1 Kota Kupang 2 Kab. Belu 3 Kab. Ende 4 Kab. Flores Timur 5 Kab. Kupang 6 Kab. Lembata 7 Kab. Manggarai 8 Kab. Manggarai Barat 9 Kab. Ngada 10 Kab. Nagekeo 11 Kab. Rote Ndao 12 Kab. Slkka 13 Kab. Sumba Barat 14 Kab. Sumba Barat Daya 15 Kab. Sumba Tengah 16 Kab. Manggarai Timur 17 Kab. Sumba Timur 18 Kab. Timor Tengah Selatan 19 Kab. Timor Tengah Utara 20 Kab. Sabu Raijua 21 Kab. Malaka 20 Kalimantan Barat 1 Kab. Bengkayang 1 Kota Pontianak 2 Kab. Kapuas Hulu 2 Kota Singkawang 3 Kab. Ketapang 4 Kab. Kayong Utara 5 Kab. Kubu Raya 6 Kab. Landak 7 Kab. Melawi 8 Kab. Pontianak 9 Kab. Sambas 10 Kab. Sanggau 11 Kab. Sintang 12 Kab. Sekadau 21 Kalimantan Tengah 1 Kab. Barito Selatan 1 Kota Palangkaraya 2 Kab. Barito Timur 3 Kab. Barito Utara 4 Kab. Gunung Mas 5 Kab. Kapuas 6 Kab. Katingan 7 Kab. Kotawaringin Barat 8 Kab. Kotawaringin Timur 9 Kab. Lamandau 10 Kab. Murung Raya 11 Kab. Pulang Pisau 12 Kab. Seruyan 13 Kab. Sukamara 22 Kalimantan Selatan 1 Kab. Balangan 1 Kota Banjarmasin 2 Kab. Banjar 2 Kota Banjar Baru 3 Kab. Barito Kuala 4 Kab. Hulu Sungai Selatan 5 Kab. Hulu Sungai Tengah 6 Kab. Hulu Sungai Utara 7 Kab. Kotabaru 8 Kab. Tabalong 9 Kab. Tanah Bumbu 10 Kab. Tanah Laut 11 Kab. Tapin 23 Kalimantan Timur 1 Kab. Berau 1 Kota Samarinda 2 Kab. Bulungan 2 Kota Balikpapan 3 Kab. Kutai Barat 3 Kota Bontang 4 Kab. Kutai Kertanegara 4 Kota Tarakan 5 Kab. Kutai Timur 6 Kab. Penajam Paser Utara 7 Kab. Pasir 8 Kab. Mahakam Ulu 24 Kalimantan Utara 1 Kab Malinau 2 Kab. Nunukan 3 Kab. Tana Tidung 25 Sulawesi Utara 1 Kab. Bolaang Mongondow 1 Kota Manado 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 2 Kota Kotamobagu 3 Kab. Minahasa 3 Kota Bitung 4 Kab. Minahasa Tenggara 4 Kota Tomohon 5 Kab. Minahasa Selatan 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Sangihe Talaud 8 Kab. Kep. Talaud 9 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 10 Kab. Bolaang Mongondow Timur 11 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 26 Sulawesi Tengah 1 Kab. Banggai 1 Kota Palu 2 Kab. Banggai Kepulauan 3 Kab. Buol 4 Kab. Donggala 5 Kab. Morowali 6 Kab. Parigi Mountong 7 Kab. Poso 8 Kab. Tojo Una-Una 9 Kab. Toli-Toli 10 Kab. Sigi 11 Kab. Banggai Laut 27 Sulawesi Selatan 1 Kab. Selayar 1 Kota Makasar 2 Kab. Bantaeng 2 Kota Pare-Par3 Kab. Barru 3 Kota Palopo 4 Kab. Bone 5 Kab. Bulukumba 6 Kab. Enrekang 7 Kab. Gowa 8 Kab. Jeneponto 9 Kab. Luwu 10 Kab. Luwu Timur 11 Kab. Luwu Utara 12 Kab. Maros 13 Kab. Pangkep 14 Kab. Pinrang 15 Kab. Sidenreng Rappang 16 Kab. Sinjai 17 Kab. Soppeng 18 Kab. Takalar 19 Kab. Tanatoraja 20 Kab. Wajo 21 Kab. Toraja Utara 28 Sulawesi Tenggara 1 Kab. Bombana 1 Kota Kendari 2 Kab. Buton 2 Kota Bau-Bau 3 Kab. Konawe (dulu: Kab. Kendari) 4 Kab. Kolaka 5 Kab. Kolaka Utara 6 Kab. Konawe Selatan 7 Kab. Muna 8 Kab. Wakatobi 9 Kab. Konawe Utara 10 Kab. Buton Utara 11 Kab. Kolaka Timur 29 Gorontalo 1 Kab. Boalemo 1 Kota Gorontalo 2 Kab. Bone Bolango 3 Kab. Gorontalo 4 Kab. Gorontalo Utara 5 Kab. Pohuwato 30 Sulawesi Barat 1 Kab. Mamuju 2 Kab. Majene 3 Kab. Mamuju Utara 4 Kab. Mamasa 5 Kab. Polewali Mamasa 6 Kab. Mamuju Tengah 31 Maluku 1 Kab. Buru 1 Kota Ambon 2 Kab. Kepulauan Aru 2 Kota Tual 3 Kab. Seram Bagian Barat 4 Kab. Seram Bagian Timur 5 Kab. Maluku Tengah 6 Kab. Maluku Tenggara 7 Kab. Maluku Tenggara Barat 8 Kab. Maluku Barat Daya 9 Kab. Buru Selatan 32 Maluku Utara 1 Kab. Halmahera Barat 1 Kota Ternate 2 Kab. Halmahera Selatan 2 Kota Tidore Kepulauan 3 Kab. Halmahera Tengah 4 Kab. Halmahera Tirnur 5 Kab Halmahera Utara 6 Kab. Kepulauan Sula 7 Kab. Morotai 8 Kab. Pulau Taliabu 33 Papua 1 Kab. Asmat 1 Kota Jayapura 2 Kab. Biak Numfor 3 Kab. Boven Digoel 4 Kab. Jayapura 5 Kab. Jayawijaya 6 Kab. Keerom 7 Kab. Mappi 8 Kab. Merauke 9 Kab. Mimika 10 Kab. Paniai 11 Kab. Pegunungan Bintang 12 Kab. Puncak Jaya 13 Kab. Sarmi 14 Kab. Mamberamo Raya 15 Kab. Supiori 16 Kab. Tolikara 17 Kab. Yahukimo 18 Kab. Yapen Waropen 19 Kab. Waropen 20 Kab. Nabire 21 Kab. Mamberamo Tengah 22 Kab. Yalimo 23 Kab. Lanny Jaya 24 Kab. Nduga 25 Kab. Puncak 26 Kab. Dogiyai 27 Kab. Deiyai 28 Kab. Intan Jaya 34 Papua Barat 1 Kab. Fak-Fak 1 Kota Sorong 2 Kab. Kaimana 3 Kab. Kepulauan Raja Ampat 4 Kab. Manokwari 5 Kab. Sorong Selatan 6 Kab. Teluk Bintuni 7 Kab. Sorong 8 Kab. Teluk Wondama 9 Kab. Tambrauw 10 Kab. Maybrat 11 Kab. Manokwari Selatan 2 Kab. Pegunungan Arfak